wedget iklan

 Hari AIDS Sedunia 2013

Kamis, 04 Juni 2015

sejarah olahraga tolak peluru

1.      Sejarah Tolak Peluru
Atletik yang terdiri dari jalan, lari, lompat dan lempar dikatakan sebagai cabang olahraga yang paling tua usianya dan disebut juga sebagai “ibu atau induk” dari semua cabang olahraga dan sering juga disebut sebagai juga sebagai Mother of Sports. Alasannya karena gerakan atletik sudah tercermin pada kehidupan manusia purba, Mengingat jalan, lari, lompat dan lempar secara tidak sadar sudah mereka lakukan dalam usaha mempertahankan dan mengembangkan hidupnya, bahkan mereka menggunakannya untuk menyelamatkan diri dari gangguan alam sekitarnya.
Pada tahun 390 SM pembinaan suatu bangsa dipusatkan pada peningkatan kekuatan fisik mengutamakan pertumbuhan menuju bentuk tubuh yang harmonis dan serasi melalui perpaduan kegiatan Gymnastik, Gramaika, dan Musika.
Kegiatan Gymnastic tedapat gerakan lari, lompat,lempar lembing, lempar cakram, dan gulat. Kelima gerakan-gerakan tersebut dilakukan oleh kaum muda untuk meningkatkan/membangun kekuatan dan membentuk tubuh yang perkasa.
Humeros adalah seorang ahli pujangga Yunani yang mencatat sejarah atletik pertama di dunia, salah satu catatan yang menjadi pegangan adalah olahraga atletik sudah dilakukan oleh semua orang pada zaman purba sekitar 100 tahun sebelum masehi.
Olahraga atletik sudah diperlombakan oleh masyarakat Yunani sejak olympiade kuno, sebelumnya masyarakat Yunani yang terdiri dari berbagai suku dan sering terjadi peperangan antar suku, dengan adanaya olympiade kuno ini didalamnya ada cabang atletik yang diperlombakan maka peperangan antar suku semakin jarang, hal ini dikarenakan masing-masing suku mempersiapkan atlet-atlenya yang akan diterjunkan dalam kegiatan olympiade kuno tersebut.
Tempat arena perlombaabn dimana para atlet akan berlomba dan daerahnya dikelilingi oleh tembok yang kuat tempat tersebut dinamakan Palaestra. Selain bertujuan untuk perdamain antar suku di Olympiade juga bertujuanuntuk upacar keagamaan yaitu untuk menyembah dewa orang Yunani yaitu Zeus.
Tolak peluru diadakan sebagai nomor terpisah untuk putera dan puteri dan juga sebagai bagian dari dasa lomba dan sapta lomba. Selama bertahun – tahun nomor ini telah di dominasi oleh atlet yang bertubuh besar dan kuat. Kemajuan terbesar dalam olahraga tolak peluru terjadi pada tahun 1950, ketika Parry O,Brien memulai tolakannya menghadap bagian belakang ring, metode ini dikenal sebagai metode O,Brien atau lebih di kenal dengan teknik meluncur. Teknik yang mendapat popularitas adalah teknik berputar yang menggunakan lemparan cakram melintasi ring tolak peluru bukan bergerak ke arah belakang yang telah dilakukan oleh O,Brien dan kedua teknik ini sama mencapai keberhasilan.
Banyak orang awam mengenal apa itu? Peluru!, klau sudah menyangkut dengan Peluru pasti dihubung-hubungkan dengan Senjata Api. Karena peluru merupakan sebuah benda atau bisa disebut isinya dari senjata Api. Tapi, peluru ini beda dengan apa yang dipikirkan. Dan tidak ada hubunganya sama sekali dengan senjata api. peluru ini kalau dihubungkan dengan olahraga banyak manfaatnya yaitu bisa mendatangkan prestasi membanggakan bagi yang berminat mendalaminya. Yaitu cabang olahraga tolak peluru yang masuk dalam daftar perlombaan Nasional maupun Internasional.
2.      Pengertian Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik dalam nomor lempar. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Peluru ini merupakan peralatan utama dalam olahraga ini. Bentuknya bulat seperti bola dan terbuat dari besi.
Dalam kata lain Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan untk mencapai lemparan atau tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter. Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada kaki. karena kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.
3.      Peralatan dan Lapangan Tolak Peluru
Peralatan yang di gunakan dalm tolak peluru:
a.       Rol Meter
b.      Bendera Kecil
c.       Kapur / Tali Rafia
d.      Peluru
e.       Peluru Untuk senior putra = 7.257 kg
f.       Peluru Untuk senior putri = 4 kg
g.      Peluru Untuk junior putra = 5 kg
h.      Peluru Untuk junior putri = 3 kg
Lapangan atau konstruksi :
a.       Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari elemen aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.
b.      Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
c.       Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.
d.      Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
4.      Peraturan Tolak Peluru
Sebenarnya permainan tolak peluru tidak begitu memiliki peraturan permainan yang rumit, dengan tujuan melemparkan peluru sejauh mungkin ke arah lapangan tanpa melakukan diskualifikasi.
Tolak peluru dianggap sah apabila diantaranya sebagai berikut:
a.       Gaya yang digunakan harus benar.
b.      Tidak boleh meninggalkan tempat sebelum peluru jatuh
c.       Peluru dipegang dan di tolakkan kea rah sector tolakan.
d.      Penolak masuk dan keluar lapangan lempar dari arah belakang lingkaran
Ada beberapa hal yang menyebabkan diskualifikasi.
a.       Menyentuh balok batas sebelah atas,
b.      Menyentuh tanah di luar lingkaran,
c.       Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah,
d.      Dipanggil selama 3 menit belum menolak,
e.       Peluru ditaruh di belakang kepala,
f.       Peluru jatuh di luar sektor lingkaran,
g.      Menginjak garis lingkaran lapangan,
h.      Keluar lewat depan garis lingkaran,
i.        Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang,
j.        Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.
5.      Teknik Dasar Tolak Peluru
Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, diantaranya:
a.       Teknik Memegang Peluru
Ada 3 teknik memegang peluru :
1)      Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang berjari kuat dan panjang.
2)      Jari-jari agaka rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru. Biasa dipakai oleh para juara.
3)      Seperti cara diatas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil
b.       Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu
1)      Peluru dipegang dengan salah satu cara diatas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping.
2)      Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
c.       Teknik Menolak Peluru
1)      Pengenalan peluru
Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain
Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar
Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan Sikap awal akan menolak peluru
2)      Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.
3)      Cara menolakkan peluru
Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan menolak peluru. Jalannya dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu garis. Sudut lemparan kurang dari 40o. Sikap akhir setelah menolak peluru
4)      Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.
6.      Gaya Dalam Tolak Peluru
Ada dua macam gaya yang sering digunakan pada tolak peluru, ialah gaya lama atau ortodoks dan gaya baru atau gaya O’Brien. Jika ada gaya lain hanyalah merupakan variasi dari kedua gaya tersebut (Basuki, 1979:130).
a.       Gaya O’Brien
Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk mencapai lemparan atau tolakan yang sejauh-jauhnya. Gaya O’Brien adalah tolak peluru gaya belakang, dengan awal gerakan membelakangi arah sektor tolakan. Kali pertama diperkenalkan oleh Parry O’Brien (Roji, 2007:90). Parry O’Brien merupakan atlet Amerika sekaligus juara Olimpiade 1956/1960.
Cara Menolak Peluru Gaya O’Brien:
1)      Tahap persiapan
a)      Berdiri tegak pada kaki kanan membelakangi arah atau sektor gerakan (tolakan).
b)      Kaki kanan berada dimuka batas belakang lingkaran, berat badan sebagian besar diterima oleh kaki kanan.
c)      Kaki kiri secara rileks ke belakang dengan ujung jarinya menyentuh tanah.
d)     Tangan kiri diluruskan ke atas di samping telinga.
e)      Pandangan ke depan bawah
2)      Tahap Gerakan
a)      Gerakan meluncur ke belakang diawali dengan merendahkan lutut kaki kanan, lanjutkan gerakan berjingkat rendah ke belakang bersamaan kaki kiri diluncurkan lurus jauh ke belakang.
b)      Pada saat kaki kanan mendarat dari gerak berjingkat dan disusul mendaratnya kaki kiri jauh di belakang, putar badan kearah kiri dengan cepat.
c)      Pada saat dada terbuka menghadap arah depan, tolakan peluru ke depan atas lebih kurang membentuk sudut 45°.
d)     Lepaskan peluru dan pegangan tangan setelah peluru berada pada titik terjauh dari badan (lengan lurus).
3)      Akhir Gerakan
a)      Kaki kanan digerakan ke depan menggantikan kaki kiri, hingga tumpuan berpindah pada kaki kanan.
b)      Badan condong ke depan.
c)      Kaki kiri di belakang badan tergantung rileks dengan lutut tertekuk.
d)     Pandangan kearah tolakan.
b.      Gaya Ortodok
Bila menggunakan gaya ortodoks, sikap badan menyamping arah tolakan mulai dari sikap permulaan sampai dengan bergerak ke depan untuk menolakkan peluru.
Cara melakukannnya adalah:
1)       Sikap awal berdiri menyamping dengan sektor tolakan berada di sektor kiri tubuhnya, lutut kaki kanan ditekuk, sedangkan kaki kiri diluruskan ke belakang. Berat badan berada pada kaki kanan dengan pandangan mata ke depan.
2)       Tangan kanan memegang peluru yang diletakkan di atas bahu kanan menempel pada rahang., sedangkan tangan kiri diangkat ditekuk di depan wajah kiri berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.
3)       Gerakkan akan menolak kaki kiri diangkat kemudian diputarkan ke arah kiri sebanyak 2-3 kali putaran kemudian kaki kiri berpijak di sebelah kaki kanan.
4)       kaki kiri digeser ke samping kiri sambil kaki kanan juga digeser mengikuti arah kaki kiri bergeser
5)       waktu kedua kaki bergeser ke kiri, peluru dilemparkan dengan cara tangan kanan yang memegang peluru didorong ke arah depan atas, jalannya peluru membentuk parabola diikuti pandangan mata arah jalannya peluru.
6)       sikap akhir, berat badan berada di kaki kanan diusahakan tubuh tidak keluar dari lingkaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar